Jumat, 17 Desember 2010

sejarah

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang
waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah berdasarkan penemuan
"Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang
lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi
menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di
Jawa dan Sumatera yang terutama
mengandalkan perdagangan; Era Kolonial,
masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda)
yang menginginkan rempah-rempah
mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama
sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga
pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal,
pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945)
sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru,
32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–
1998); serta Era Reformasi yang berlangsung
sampai sekarang.
Prasejarah
! Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Nusantara pada periode prasejarah
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk
kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara)
merupakan pertemuan antara tiga lempeng
benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-
Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel
Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti
yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya
es setelah berakhirnya Zaman Es, hanya 10.000
tahun yang lalu.
Replika tempurung kepala manusia Jawa
yang pertama kali ditemukan di Sangiran
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung
dengan Asia Daratan, masuklah pemukim
pertama. Bukti pertama yang menunjukkan
penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus
manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000
tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia
Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores,
membuka kemungkinan masih bertahannya H.
erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke
Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu
melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan
pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah
mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka,
yang berciri rasial berkulit gelap dan berambut ikal
rapat (Negroid), menjadi nenek moyang
penduduk asli Melanesia (termasuk Papua)
sekarang dan membawa kultur kapak lonjong
( Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa
Austronesia dengan kultur Neolitikum datang
secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina
Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa
kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson).
Proses migrasi ini merupakan bagian dari
pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang
penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke
arah barat, mendesak penduduk awal ke arah
timur atau berkawin campur dengan penduduk
setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku
serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa
serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok
tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak
abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan
perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktek-
praktek megalitikum, serta pemujaan roh-roh
(animisme) serta benda-benda keramat
(dinamisme). Pada abad pertama SM sudah
terbentuk pemukiman-pemukiman serta
kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin
sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India
akibat hubungan perniagaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar