Jumat, 17 Desember 2010

kerajaan islam

Kerajaan Islam
! Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah
Nusantara pada era kerajaan Islam
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di
Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya
Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada
abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran
yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat
Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di
Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani
Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir
perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang
Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab
muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun
memberikan pengaruh kepada institusi politik
yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718
M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama
Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah
Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani
Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa
menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi:
“ Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu
raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di
dalam kandang binatangnya terdapat seribu
gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai
yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu
wewangian, pala dan kapur barus yang
semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12
mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan
tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah
mengirimkan kepada anda hadiah, yang
sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu
banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya
ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang
yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan
menjelaskan kepada saya tentang hukum-
hukumnya. ” Dua tahun kemudian, yakni tahun
720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu,
masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan
nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M
Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya
Palembang yang masih menganut Budha.[5]
Islam terus mengokoh menjadi institusi politik
yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah
kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak
didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12
November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan
Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan
Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim
bernama Bayanullah.
Kesultanan Islam kemudian semikin
menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan
melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai
kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa
dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap
mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-
kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan
Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad
ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang
besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan
tersebut.
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan
perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena
para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan
utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari
luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan
keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja
melalui cara berdagang, para mubaligh inipun
menyebarkan Islam kepada para pedagang dari
penduduk asli, hingga para pedagang ini
memeluk Islam dan meyebarkan pula ke
penduduk lainnya, karena umumnya pedagang
dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi
agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting
termasuk diantaranya: Kerajaan Samudera Pasai,
Kesultanan Banten yang menjalin hubungan
diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan
Mataram, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan
Tidore di Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar